Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam penulisan karya ilmiah kejelasan mengenai sumber dari apayang kita
tulis merupakan Sesuatu yang harus. Mengapa demikian? Karya ilmiah merupakan
karangan bebas seperti cerpen ataupun novel,apa yang kita sajikan dalam karya
ilmiah harus dipertanggung jawabkan. Dan salah satu ciri khusus yang hampir
selalu ada dalam penulisan karya ilmiah adalah catatan kaki ( Footnote) apakah
footnote ? bagaimana cara penulisannya? Pada kesempatan ini kami akan mencoba
menjelaskan mengenai cara penggabungan halaman dan footnote.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penggabungan Halaman
Untuk membuat halaman pada Ms.word sangatlah mudah, kita tinggal klik
menu insert pada menu di Microsoft word kemudian pilih page number untuk
memberikan nomor halaman pada lembar kerja. Halaman akan secara otomatis
diberikan secara berurutan pada lembar berikutnya. Untuk membuat page
number/halaman pada ms word ini langkah langkkahnya:
1. Buka lembar kerja Microsoft office word
2. Klik insert pada menu bar
3. Piliih page number pada group atau kolom
header dan footer
4. Setelah klik page number, maka akan muncul
pilihan penempatan dari halaman yang diinginkan misalnya : top of page berfungsi
untuk memberikan halaman pada bagian halaman pada bagian bawah dokumen. Selain
itu juga kita bisa memilih menempatkan nomor halaman pada bagian kanan,kiri,
atau tengah. Page margin berfungsi untuk memberikan halaman pada bagian samping
sebuah dokumen.
5. Saat memberikan penomoran pada halaman,
usahakan kursor mouse terletak pada sebuah halaman untuk memudahkan pemeriksaan
6. Untuk menghapus halaman,ulangi langkah
nomor 2 dan 3 kemudian remove page numbers.
B. Pengertian Catatan Kaki ( Footnote)
Catatan kaki adalah keterangan dari teks
karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Fungsi
dari catatan kaki yaitu sebagai pemenuhan kode yang berlaku,sebagai penghargaan
terhadap karya oranglain.
Catatan kaki dipergunakan untuk:
· Mendukung keabsahan penemuan atau penyataan penulis
yang tercantum dalam teks atau sebagai petunjuk sumber
· Tempat memperkuas pembahasan yang diperluukan tapi
tidak relavan jika dimasukan dakam teks ,penjelasan ini dapat berupa kutipan
pula
·
Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada
bagian mana/ halaman berapa hal yang sama dibahas didalam tulisan
·
Tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data
yang diterima dari orang lain.
C. Cara Penulisan dan Contoh Footnote
Dalam menulis catatan kaki ada beberapa hal
yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut:
a. Gunakan tab
b. Antar catatan kaki dipisahkan dengan satu
spasi
c. Catatan kaki lebih dari dua baris diketik
dengan satu spasi
d. Catatan kaki diketik sejajar dengan marjin
e. Catatan kaki jenis karangan ilmiah
formal,di beri nomor urut mulai dari nomor satu untuk catatan kaki pertama pada
awal bab berlanjut sampai dengan akhir bab. Pada setiap awal bab berikutnya
catatan kaki dimulai dari nomor satu . laporan atau karangan tanpa bab,catatan
kaki ditulis pada akhir karangan
f. Nomor urut angka arab dan tidak diberi
tanda apapun
g. Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf
lainnya
Catatan kaki
dapatdiletakan dibeberapa tempat dalam suatu karya ilmiah. Paling tidak ada
tiga tempat dimana catatan kaki diletakan: dihalaman uraian,di akhir bab, dan
di akhir karangan.
a. Catatan kaki dan uraian pada halaman yang sama pada bagian bawah
digunkan dalam skripsi ,tesis,disertasi,buku, atau karangan ilmiah formal
lainya
b. Catatan kaki pada akhir bab digunakan untuk
karangan popular
c. Catatan kaki pada akhir karangan digunakan
untuk karangan yang berbentuk artikel untuk surat kabar, jurnal atau majalah.
Penenmpatan
catatan kaki harus konsisten. Misalnya jika penempatan catatan kaki pada
halaman uraian, maka penempatan catatan kaki selanjutnya dilakukan pada halaman
uraian. Begitu juga jika penempatan catatan kaki pada akhir baba tau akhir
karangan catatan kaki biasanya dicetak
dengan huruf didalam teks guna menambah rujukan uraian didalam naskah pokok.
1. Contoh Footnote ( Catatan kaki) dari buku
a. Satu pengarang
·
Format penulisan:
1Nama Pengarang, Judul buku (Kota Penerbit:Nama Penerbitan, Tahun
Penerbitan), Nomer halaman.
·
Contoh:
1Tohirin, Psikolog Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:PT Raja
Grafindo Persada,2006), hlm 4-5.
b. Dua Pengarang
·
Format penulisan:
1Nama pengarang 1 dan Nama pengarang 2, Judul buku, (Kota Penerbit:Nama
Penerbitan, Tahun Penerbitan), Nomer halaman.
·
Contoh:
1Hugiono dan P.K Poerwantara, Pengantar Ilmu Sejarah (Jakarta: Bina
Aksara, 1987), hlm.56-58.
c. Buku Terjemaan:
·
1Nama pengarang, Judul buku, Terj. Nama Penerjemah (Kota Penerbit:Nama
Penerbitan, Tahun Penerbitan), Nomer halaman.
·
Contoh:
1Ali Syariati, Rasulallah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam Sejak Hijrah
Hingga Wafat, Ter. Afif Muhammad, Sunt. Ahmad Hadi (Jakarta: Pustaka
Hidayah,1992), hlm.28.
2. Contoh Footnote ( Catatan Kaki ) dari
Majalah
·
Format Penulisan:
2Nama Penulis, “Judul Artikel” Nama Majalah, Edisi,
Nomer Halaman.
·
Contoh:
2Mayadina Rahma, “Kekerasan terhadap Anak
dalam Perspektif Hukum Islam” Shima, Edisi XIV, April 2015, hlm 12.
3. Contoh Footnote ( Catatan Kaki ) dari
Internet
·
Format Penulisan:
3Nama Penulis, “Judul Tulisan”, diakses dari Url/ Alamat Web, pada
tanggal (tanggal mengakses) pukul (waktu mengakses)
·
Contoh:
http://kianhlblogeer.blogspot.co.id/ diakses pada 19 maret 2017 pukul 17:00.
4. Contoh Footnote ( Catatan Kaki ) dari Koran
·
Format Penulisan:
4Nama Koran,
Tanggal Terbitan, halaman.
·
Contoh:
4Lampung
Post, 19 Maret 2017, hlm 13.
Contoh Footnote
BAB II
Kazanah Pemikiran Ulama Islam
Sebagai Sumber Pengembangan Ilmu Pendidikan
Islam
1. Pengembangan Ilmu Pendidikan Islam
Pemikiran pengembangan pendidikan islam
adalah bagaimana mengembangkan pendidikan islam sehingga memiliki kontribusi
yang signifikan bagi pembangunan masyarakat dan pembangunan IPTEK, bagaimana
mengembangkan model model pendidikan islam yang lebih kreatif dan inovatif,
serta bagaimana mengembangkan pendidikan islam sebagaimana tertuang dan
terkandung dalam literature literature pendidikan islam.[1]
Pemikiran pengembangan
ilmu pendidikan islam mengajak seseorang untuk berfikir analistis, kreatif, dan
inovatif dalam menghadapi berbagai praktek dibidang pendidikan untuk dikaji dan
ditelaah lebih lanjut mengenai pemikiran dan teori yang dibangun oleh para pendahulunya.
Oleh karna itu, pemikiran pengembangan ilmu
pendidikan islam perlu membidik wilayah kajian.
B.Pemikiran Ulama dalam Pengembangan
Pendidikan Islam
1. Imam Al-Ghazali (Persia, 450 h/1058 M- 505
H/1111 M)
Al-Ghazali adalah orang yang
banyak mencurahkan perhatiannya terhadap bidang pengajaran dan pendidikan.
Beliau melihat bahwa ilmu adalah keutamaan dan melebihi segala-galanya.
Oleh karna itu Al-Ghazali menyimpulkan
bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia melalui berbagai ilmu pengetahuan
yang disampaikan dalm bentuk pengajaran secara bertahap dimana proses
pengajaran itu menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat.[2]
Luasnya ilmu pengetahuan yang dikuasai
Al-Ghazali sangat dipengaruhi system pendidikan yang diterapkannya,sehingga
Al-Ghazali dijuluki filosof yang ahli tasawuf
(Failasuf al-mutasawwifin). Ciri khas system pendidikan
Al-Ghazali sebenarnya terletak pada pengajaran moral religious dengan tanpa
mengabaikan urusan dunia.[3]
Arahan pendidikan Al-Ghazali menuju manusia
yang sempurna yang dapat mencapai tujuan hidupnya yakni kebahagiaan dunia
akhirat.
2. Ibnu Khaldun (Tunisia,732 H/1332M -
Kairo, 808H/1406M)
Buku pengantar yang berjudul Al-muqoddimah menjadikan nama Ibn
Khaldunbegitu harum.muqoddimah adalah sebuah karya yang merupakan pengantar
Al-ibar,kini telah diterjemahkan dalm berbagai bahasa dunia menjadi bukti
penting betapa piawainya beliau dalam ilmu pengetahuan.
Dalam buku muqaddimah ini beliau meembahas
fungsi dan peran besar ilmu sejarah. Karna menurut beliau sejarah memiliki
fungsi yang besar dan tujuan yang mulia karena melalui sejarah kita mengenal
asal keadaan bangsa terdahulu dan tokoh tokoh yang berjasa.
Penyelidikan ilmiah yang dilakukan ibnu
khaldun dimulai dengan menggunakan tradisi berfikir ilmiah dengan melakukan
kritik cara berfikir “model lama” dari hasil penyelidikan dari karya karya
sebelumnya,telah memberikan konstribusi akademik bagi ilmu pengetahuan yang
sahih,pengetahuan yang ilmiah buat pengetahuan yang otentik.[4]
Dalam metode
pembelajaran beliau menggunakan metode berangsur-angsur,setapak demi
setapak,sedikit demi sedikit, dan beliau menganjurkan bersikap sopan dan halus
pada muridnya,dan orangtua pada anknya kara orangtua adalah guru utama bagi
anaknya.[5]
Seorang guru
harus mampu menarik perhatian muridnya,memiasakan berprilaku baik pada murid
muridnya,dan seorang guru harus menjadi contoh murid muridnya.[6]
3. Hasan Al-Banna (mesir,1906M-1949 M)
Adalah tokoh pembaharu atau modernis dalam
dunia islam. Beliau dikenal sebagai tokoh pembaharu dalam bidang
pengetahuan, politik, ekonomi, social, dan kemasyarakatan.
Beliau merupakan sosok pribadi muslim yang sangat
sederhana,zuhud,taat, dan mempunyai pendirian. Menjadi guru adalah cita cita
beliau sejak kecil karena menurut beliau,guru merupakan sumber cahaya terang
benderang yng dapat menerangi masyarakat.[7]
D. Singkatan Dalam Footnote ( Catatan Kaki)
1. Ibid, singkatan dari ibidem. Maksudnya
adalah di tempat yang sama dan belum diselingi dengan kutipan lain.
Contoh :
1Tohirin, Psikolog Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2006), hlm 4-5.
2Ibid., hlm 9 (berarti dikutip dari buku
yang sama dengan buku di atas).
2. Op.cit., singkatan dari opere citato.
Maksudnya dalam karangan yang telah disebut dan diselingi oleh sumber lain.
·
Contoh :
2Tohirin, Psikolog Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2006), hlm 4-5.
3Muhibin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta:
Rajawali Grafindo Persada, 2010),10
4Tohirin, op.cit. hlm 4-5 (berarti diambil
dari buku yang telah disebutkan diatas).
3. Loc.Cit, kependekan dari loco citato.
Maksudnya ditempat yang telah disebut. Loc. Cit digunakan jika ita menunjukke
halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut.
·
Contoh :
1Tohirin, Psikolog Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2006), hlm 4-5.
2Muhibin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta:
Rajawali Grafindo Persada, 2010),10
3Hugiono dan
P.K Poerwantara, Pengantar Ilmu Sejarah (Jakarta: Bina Aksara, 1987),
hlm.56-58.
4Muhibin Syah, Loc. Cit, (Maksudnya buku
yang telah disebutkan diatas di halaman yang sama, yakni hlm 10)
5Hugiono dan P.K Poerwantara, Loc . Cit,
(Maksudnya buku yang telah disebutkan diatas di halaman yang sama, yakni hlm.
56-58).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Untuk membuat halaman pada Ms.word sangatlah mudah, kita tinggal klik
menu insert pada menu di Microsoft word kemudian pilih page number untuk
memberikan nomor halaman pada lembar kerja. Halaman akan secara otomatis
diberikan secara berurutan pada lembar berikutnya.
Catatan kaki adalah keterangan dari teks karangan yang ditempatkan pada
kaki halaman karangan yang bersangkutan. Fungsi dari catatan kaki yaitu sebagai
pemenuhan kode yang berlaku,sebagai penghargaan terhadap karya oranglain. Singkatan
dalam Footnote ( Catatan Kaki)
·
Ibid, singkatan dari ibidem. Maksudnya adalah di
tempat yang sama dan belum diselingi dengan kutipan lain.
·
Op.cit., singkatan dari opere citato. Maksudnya dalam
karangan yang telah disebut dan diselingi oleh sumber lain.
·
Loc.Cit, kependekan dari loco citato. Maksudnya
ditempat yang telah disebut. Loc. Cit digunakan jika ita menunjukke halaman
yang sama dari suatu sumber yang telah disebut.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun segi pengetikan. Oleh karna
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://kianhlblogeer.blogspot.co.id/ diakses pada 19 maret 2017 pukul 17:00.
http://firnando03.blogspot.co.id diakses pada 17 maret 2017 pukul 14:28
www.zonasiswa.com diakses pada 19 maret 2017 pukul 10:18
www.teoricomputer.com pada 19 maret 2017 pukul 25:18
[1]Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan
Pendidikan slam. ( Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2012), hlm. 1-3.
[2]Abidin Ibnu Rusn, pemikiran al-ghazali tentang pendidikan,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 1998, hlm. 56.
[3]Prof. Dr. H.Ramayulis, Ensiklopedi Tokoh Pendidikan
Islam (Mengenal tokoh pendidikan di dunia islam dan Indonesia), (Quantum:
Teching), 2005, hlm. 5.
[4]Syarifudin jurdi, sosiologi islam elaborasi pemikiran
social Ibnu Khldun, (Pokja: UIN Sunan Kalijaga, 2008), hlm. 17.
[5]Suwito, sejarah sosial pendidikan islam,
(Jakarta: Kencana), 2008, hlm. 87.
[6]Husayn Ahmad Amin, seratus tokoh dalam sejarah islam,
(Bandung: Remaja Rosdakarya), 1995, hlm. 243-244.
[7]Susanto, pemikiran pendidikan islam, (Jakarta:
Amzah), 2009, hlm 62.
Merkur Futur Adjustable Safety Razor - Sears
BalasHapusMerkur Futur Adjustable Safety Razor is the gri-go.com perfect balance of performance, safety, and comfort. 도레미시디 출장샵 Made in Solingen, Germany, this https://febcasino.com/review/merit-casino/ razor has ventureberg.com/ a https://septcasino.com/review/merit-casino/ perfect balance of